“Hubungan erat antara Presiden Josip Broz Tito dan Presiden Sukarno di masa lalu dapat menjadi pendorong bagi kita untuk menjaga persahabatan kedua negara,” ujar cucu Bung Karno itu di dpr.go.id, Selasa (27/8/2024).
Puan melihat prinsip Dasa Sila Bandung 1955, yang juga menginspirasi pembentukan GNB masih tetap relevan saat ini. Beberapa prinsip Dasa Sila Bandung seperti: penyelesaian sengketa secara damai, menghargai kedaulatan wilayah negara saat ini menjadi semakin penting di saat dunia dilanda perang konflik, dan meningkatnya ketegangan geopolitik.
“Saya mengapresiasi dukungan Serbia atas ditetapkannya Pidato Presiden Sukarno yang berjudul ‘To Build the World A New’, pada pertemuan pertama GNB, sebagai Memory of the World, UNESCO pada Mei 2023,” papar Puan.
Kunjungan Puan ke Serbia dilakukan dalam rangka pertemuan bilateral dengan Ketua Majelis Nasional Serbia, Ana Brnabic. Pertemuan Puan dan Ana Brnabic diselenggarakan di Gedung Parlemen Serbia yang berada di ibu kota negara, Belgrade, Senin (26/8/2024) pagi waktu setempat. Kedatangan Puan ke Belgrade sudah lama diagendakan atas undangan Parlemen Serbia.
“Serbia merupakan salah satu mitra penting bagi Indonesia di kawasan Balkan, dan juga karena hubungan kedua negara memiliki nilai sejarah yang tinggi,” kata Puan di awal pertemuan.
Dalam kunjungan kerjanya ke Serbia, Puan datang bersama sejumlah Anggota DPR antara lain Wakil Ketua BKSAP Gilang Dhielafararez, dan anggota DPR Komisi X Vanda Sarundajang. Puan pun berterima kasih atas undangan Parlemen Serbia kepada Delegasi DPR RI dalam rangka meningkatkan kerja sama kedua negara.