English English Indonesian Indonesian
oleh

Rupiah Meningkat di Tengah Sentimen Negatif

FAJAR, MAKASSAR — Nilai tukar rupiah terpantau Rp15.492 per satu USD pada penutupan bursa efek Jumat, 23 Agustus 2024. Mata uang Garuda menguat 108 poin atau plus 0,69 persen dari posisi sebelumnya.

Penguatan nilai tersebut menjadi angin segar bagi prekonomian. Tren ini harus diterus dijaga agar meningkatkan prekonomian.

Awalnya banyak pihak yang memprediksi nilai tukar rupiah akan tertekan akibat polemik revisi UU Pilkada. Namun hal tersebut tidak terjadi, malahan menguat.

Pengamat Ekonomi Unismuh, Abdul Muthalib menjelaskan penguatan nilai tukar rupiah yang mencapai 108 poin atau 0,69 persen pada 23 Agustus 2024 menandakan kebangkitan ekonomi. Apalagi peningkatan terjadi di tengah sentimen positif dari investor.

Ini menunjukkan bahwa faktor politik domestik dapat berpengaruh signifikan terhadap nilai tukar mata uang. Selain Rupiah, beberapa mata uang Asia lainnya seperti Ringgit Malaysia dan Yuan China juga mengalami penguatan. Di sisi lain, mayoritas mata uang negara maju, seperti Euro, Dolar Kanada, dan Poundsterling Inggris, juga menguat.

Penguatan ini tidak hanya terkait dengan meredanya isu politik dalam negeri, tetapi juga mencerminkan optimisme pasar global yang sedang pulih dari ketidakpastian sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa stabilitas politik dan kebijakan dalam negeri sangat berpengaruh terhadap kepercayaan investor, yang pada gilirannya memengaruhi pergerakan nilai tukar mata uang.

“Fenomena ini juga menggarisbawahi pentingnya pengelolaan isu politik secara bijaksana untuk menjaga kestabilan ekonomi. Terutama di negara berkembang seperti Indonesia,” kata Abdul Muthalib, Minggu, 25 Agustus 2024.

News Feed