WAJO, FAJAR — Perbuatan mereka tak etis. Menggelar joget dugem di depan masjid.
Aksi sekelompok pemuda dugem di depan Masjid Agung Ummul Quraa Sengkang, Kabupaten Wajo viral di jagat media sosial. Hal tersebut dinilai mencoreng Sengkang sebagai Kota Santri.
Dalam video berdurasi hampir dua menit itu, terlihat pria dan tak sedikit wanita mengenakan baju ketat hingga lekukan tubuh tampak jelas. Mereka berjoget dengan iringan musik disc jockey (DJ).
Kasat Intelkam Polres Wajo Iptu Rahmat mengakui kejadian tersebut menyita perhatian publik. Bahkan dirinya menerima atensi dari Polda Sulsel untuk mencari informasi aksi dugem itu.
Kata dia, aksi tersebut terjadi Jumat malam, 16 Agustus. Para pemuda itu merupakan peserta upacara taptu dan pawai obor pada rangkaian rayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan RI di Lapangan Merdeka, Sengkang.
Tempat upacara beririsan Jalan Masjid Raya dan pekarangan Masjid Agung Ummul Quro Sengkang. “Jadi mereka itu peserta pawai obor, kami tidak bisa batasi mereka karena peserta. Itu ranah panitia penyelenggara,” ujar Rahmat, Jumat, 23 Agustus.
Dia menambahkan, dalam pawai obor kali itu tidak hanya diikuti pegawai perkantoran. Namun peserta berasal dari grup atau komunitas. “Relawan paslon bupati dan wabup juga ada ikut,” tuturnya.
Dalam video yang berada di media sosial facebook, banyak pengguna meninggalkan kritikan. Kejadian tersebut dinilai tidak pantas berlangsung didepan masjid, yang menjadi icon Wajo.
Ketua PD Pemuda Muhammadiyah Wajo Sulaeman Nyampa merasa prihatin dengan video viral itu. “Saya melihat perayaan Agustusan sudah banyak yang melenceng dan tidak mendidik dan jauh dari nilai-nilai patriotisme dan kebudayaan,” ucapnya Sulaeman.
