”Keterbatasan bantuan itu ada. Tetapi kembali lagi ke tekad pengurus. Kemarin try out secara mandiri, karena di Dispora ternyata tidak ada nomenklatur untuk itu. Kami matangkan saja persiapan, kasihan juga anak-anak latihan pagi-sore tapi tidak ada try out. Kemarin ke Bali dan pulangnya langsung TC,” tuturnya.
Sementara pelatih tinju PON Sulsel, Dufri Masihor mengatakan, sejak melakukan latihan khusus mulai Februari lalu, try out di Bali, hingga TC hari ini, para atlet menunjukkan progres yang bagus. Hanya perlu dipoles dan menjaga konsistenai saja.
”Progresnya semakin bagus. Karena sejak persiapan pada Februari lalu, sekarang sudah banyak perkembangan. Persiapan juga sudah di atas 90 persen,” kata dia.
Sebelum TC dilakukan, para atlet bakal sparing. Mereka akan saling menguji kekuatan, teknik dan stamina pada sparing terakhir ini. Durasi sparing juga disesuaikan dengan pertandingan ril di atas ring.
”Sparingnya tiga ronde, durasinya tiga menit dan istirahat satu menit. Ini tujuannya untuk melihat hasil dari beberapa bulan latihan yang sudah dilakukan,” ungkapnya.
Kemudian, meski sparing kali ini hanya menjadi bagian dari persiapan, tetapi para atlet akan tetap menggunakan perlengkapan ynag safety. Sehingga, potensi terjadinya cedera bisa diantisipasi sedini mungkin.
”Untuk mengantisipasi cedera, semua atlet akan pakai pelindung kepala, dan perlengkapan yang safety. Saya juga akan pantau terus semua atlet, kalau ada cedera langsung saya stop,” jelasnya. (wid/zuk)