FAJAR, TEL AVIV–Kepala intelijen militer Israel yang akan lengser, Aharon Haliva meminta maaf dan menerima tanggung jawab penuh atas kegagalan intelijen yang memungkinkan serangan mematikan Hamas pada 7 Oktober di Israel.
Haliva, seorang mayor jenderal mengatakan ia memikul tanggung jawab penuh atas kegagalan departemen intelijen’ saat ia menyerahkan jabatannya kepada penggantinya, Shlomi Binder.
Dikutip dari Premium Times, ia mengatakan mereka yang berada di posisi kepemimpinan diharapkan bertanggung jawab.
Menurutnya, dinas intelijen militer telah melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap serangan Hamas untuk memungkinkan Israel mengatasi tantangan masa depan dengan lebih baik.
Ia juga memperingatkan terhadap perluasan perang Gaza ke wilayah yang lebih luas dan kembali menyerukan pembentukan komisi penyelidikan negara.
Ia mengatakan hal itu akan menjamin keamanan Israel dan rakyatnya di masa mendatang.
Penggantinya, Binder, mengatakan bahwa peristiwa 7 Oktober dan harga yang harus dibayar akan selalu diingatnya.
Haliva secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya pada bulan April.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant dan kepala dinas keamanan dalam negeri, Ronen Bar, sebelumnya telah mengakui bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Namun, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu belum menyatakan tanggung jawab pribadi.
Pada tanggal 7 Oktober, Hamas dan kelompok lain dari Jalur Gaza menyerbu Israel selatan, menewaskan lebih dari 1.200 orang dan menculik 250 orang lainnya sebagai sandera.