Syahrul memulai menjelaskan kepada peserta kunjungan dengan memaparkan terkait kondisi karst Maros-Pangkep yang saat ini sudah masuk kategori Geopark Global oleh UNESCO. Bentangan alam karstnya merupakan terpanjang di dunia setelah China Selatan.
“Museum karts ini sebagai sarana edukasi kepada mereka yang datang untuk berkunjung. Meski sebenarnya masih kurang pengunjung dari Pangkep yang datang ke sini,” urainya.
“Kebanyakan dari luar Pangkep, padahal ini merupakan kawasan geopark global terpanjang di dunia setelah China Selatan yang menyimpan banyak peninggalan pra sejarah,” sambung Syahrul.
Di setiap zona informasi yang ada di dalam Pusat Informasi Geologi ini, awalnya Pulau Sulawesi terbentuk merupakan bagian dari Benua Australia.
“Jadi di sini juga ada kami siapkan informasi detail terkait dengan pembentukan Pulau Sulawesi. Terdapat juga sejarah batuan dan sejarah peradaban masa lampau. Bahkan ada beberapa fosil juga,” katanya.
Tidak hanya itu, ia pun membawa para pengunjung menyaksikan langsung pemutaran video dokumenter terkait dengan jejak sejarah secara audio visial di ruang teater yang ada di Pusat Informasi Geologi ini.
“Jadi selain penjelasan yang terpajang juga bisa disaksikan secara langsung videonya. Jadi lebih real penjelasan edukasi yang didapatkan,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa (IPPM) Pangkep Koordinator UIN Alauddin Makassar, Khalifah Thahirah menyampaikan pihaknya melakukan kegiatan kunjungan museum dalam rangka menambah wawasan terkait dengan sejarah geologi di Kabupaten Maros-Pangkep yang meliputi kawasan geopark.
