English English Indonesian Indonesian
oleh

Borpolemik Panjang, NU Mau “Sidang” PKB

Sebelumnya, Ketum PKB Muhaimin Iskandar menyatakan siap membuka ruang dialog dengan siapa pun untuk membahas persoalan antara PKB dan PBNU.

”Kita berdialog dengan siapa pun, ngopi di rumah saya, ngopi dengan siapa pun,” ujar pria yang akrab disapa Cak Imin itu.

Meski demikian, dia menegaskan bahwa PKB dan PBNU adalah dua organisasi yang berbeda. Tidak memiliki hubungan struktural. ”Sebetulnya damai-damai saja. Semua kritik dan masukan diterima, tapi dua organisasi berbeda,” jelasnya.

Surat pemanggilan PBNU untuk Cak Imin beredar di kalangan wartawan. Surat tertanggal 19 Agustus 2024 itu ditandatangani Wakil Ketua Umum PBNU Amin Said Husni dan Wakil Sekjen PBNU Faisal Saimima.
Rencananya, Cak Imin dipanggil ke markas PBNU pada pukul 12.30, kemarin. Namun, dia mangkir.

Di dalam surat undangan itu dijelaskan tujuan pemanggilan. Yakni, berdialog serta memberikan keterangan terkait masalah hubungan NU dengan PKB.

Pemanggilan Cak Imin juga berkaitan dengan kepemimpinan PKB yang dinilai telah melenceng dari semangat awal partai tersebut dibentuk. Sama dengan pemanggilan sebelumnya, Cak Imin diminta menghadap Wakil Rais Am PBNU KH Anwar Iskandar dan Wakil Ketua Umum PBNU KH Amin Said Husni.

Sebelumnya, tim panel alias pansus memanggil Sekjen PKB Hasanuddin Wahid pada awal Agustus. Namun, saat itu Hasanuddin tidak hadir. Sampai saat ini, orang-orang yang memenuhi panggilan itu hanya mereka yang berseberangan dengan Cak Imin.

”Kami layangkan undangan ke ketua umum PKB. Kita lihat apakah dia datang atau tidak,” kata Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf.

News Feed