English English Indonesian Indonesian
oleh

Permintaannya Ditolak Hamas, Netanyahu: Negosiasi Sangat Rumit

FAJAR, YERUSALEM–Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada hari Minggu bahwa negosiasi yang “sangat rumit” berlangsung untuk membebaskan sandera yang ditawan di Jalur Gaza.

“Kami sedang melakukan negosiasi dan bukan skenario di mana kami hanya memberi dan memberi. Ada hal-hal yang dapat kami fleksibelkan dan ada hal-hal yang tidak dapat kami fleksibelkan, yang akan kami tegaskan. Kami tahu cara membedakan keduanya dengan sangat baik,” katanya dikutip AA.com.

“Di samping upaya besar yang kami lakukan untuk memulangkan sandera kami, kami berpegang pada prinsip-prinsip (rencana 27 Mei) yang telah kami tetapkan, yang sangat penting bagi keamanan Israel,” tegasnya.

Netanyahu yang dituduh mencoba menghalangi kesepakatan gencatan senjata dengan sejumlah permintaan barunya juga menegaskan mereka siap menghadapi perang lainnya yang lebih besar.

“Israel siap menghadapi ancaman apa pun – baik secara defensif maupun ofensif,” kata Netanyahu di awal pertemuan pemerintah dikutip AA.com.

Israel telah bersiap menghadapi reaksi dari Iran dan Hizbullah sebagai tanggapan atas pembunuhan baru-baru ini terhadap pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran dan pemimpin militer Hizbullah Fouad Shukr di Beirut.

Israel menggempur Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober, yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan sekitar 250 orang disandera.

Selain menewaskan lebih dari 40.000 warga Palestina sejak saat itu, kampanye militer Israel telah mengubah sebagian besar wilayah kantong berpenduduk 2,3 juta orang itu menjadi reruntuhan, membuat sebagian besar warga sipil kehilangan tempat tinggal dan berisiko kelaparan.

News Feed