English English Indonesian Indonesian
oleh

Darah Pejuang Kemerdekaan Republik Indonesia

Galung Lombok dan Tentara Panyapu

Pasukan Westerling semakin ganas karena terjadi pertempuran sengit dengan para pejuang kemerdekaan di daerah Simullu/Segeri wilayah Banggae Majene. Beberapa anggota pasukan Westerling terluka parah dalam pertempuran tersebut, termasuk Hamha Saleh Banjar, Hammasa, Ma Dua, serta teman-teman lainnya.

Semakin sengitnya perlawanan rakyat Mandar membuat pasukan Westerling semakin kalap. Mereka mengumpulkan orang-orang yang dicurigai di suatu tempat bernama Galung Lombok di wilayah Majene/Balanipa, lalu menembak mati mereka. Termasuk di antara korban adalah M. Yusuf Parbicara Baru Banggae. Mereka disapu bersih dengan tembakan membabi buta. Operasi militer semacam ini oleh orang Mandar diberi sebutan “Tentara Panyapu.”

Pejuang Wanita Heroik Mempertahankan Sang Merah Putih

Seorang wanita pejuang heroik yang terlibat dalam mempertahankan kemerdekaan adalah almarhumah Hj. Andi Depu Maradia Balanipa. Almarhumah mengibarkan Sang Merah Putih di pertigaan jalan di daerahnya, Balanipa. Rombongan pasukan Westerling yang akan menurunkan Sang Merah Putih ditentang oleh beliau dengan memeluk tiang bendera.

Ketegangan luar biasa terjadi antara keduanya, namun pejuang wanita heroik tersebut bertahan dan tidak melepaskan pelukan dari tiang bendera. Akhirnya, pasukan Westerling meninggalkan tempat insiden tersebut.

Peran Pemuda Menentukan Kesuksesan Perjuangan Kemerdekaan

Pemuda sebagai pewaris perjuangan kemerdekaan harus memiliki keinginan dan kemampuan untuk melanjutkan perjuangan tersebut dengan belajar, berprestasi dalam pembangunan, bersemangat, dan menguasai teknologi.

News Feed