“Di mana setiap mahasiswa dapat belajar dan berkembang sesuai dengan potensi mereka masing-masing,” ujarnya. Mahasiswa disabilitas yang bergabung di Departemen Ilmu Komunikasi tahun ini terdiri dari tiga orang dengan latar belakang disabilitas yang berbeda.
Salah satu dari mereka memiliki disabilitas fisik, sementara dua lainnya adalah mahasiswa dengan tunarungu dan tunagrahita yang juga memiliki ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder).
Kehadiran mereka di departemen ini bukan hanya sekadar angka, tetapi menjadi simbol dari langkah besar yang diambil oleh Universitas Hasanuddin dalam mendukung inklusivitas di bidang pendidikan.
“Menjadi bagian dari universitas yang inklusif adalah mimpi kami, dan kami bersyukur bahwa Unhas memberikan kesempatan ini. Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk mendukung para mahasiswa disabilitas dalam menempuh pendidikan di sini.” tambah Rahmatul Furqan, Ketua Panitia PKKMB Departemen Ilmu Komunikasi.
Acara penyambutan ini juga menjadi ajang pengenalan bagi para mahasiswa baru terhadap lingkungan akademik dan fasilitas yang ada di Departemen Ilmu Komunikasi. Para mahasiswa diperkenalkan dengan program studi, jumlah SKS yang harus ditempuh, durasi studi, serta sistem informasi akademik yang akan mereka gunakan selama menempuh pendidikan di universitas.
Selain itu, mereka juga diberikan informasi mengenai penasihat akademik, kalender akademik, serta tugas-tugas akademik yang harus diselesaikan.
Pada bagian akhir acara, para mahasiswa diberi kesempatan berinteraksi langsung dengan dosen dan staf pengajar. Sesi tanya jawab yang berlangsung dengan penuh antusiasme ini menunjukkan minat yang besar dari para mahasiswa untuk lebih memahami departemen dan apa yang dapat mereka harapkan selama beberapa tahun ke depan di kampus.