FAJAR, MAKASSAR-PT Semen Tonasa bersama Bank Indonesia (BI) menyelenggarakan Penandatanganan Perjanjian Bersama untuk Pilot Project Pemanfaatan Limbah Perkantoran sebagai Bahan Bakar Alternatif. Acara ini juga diiringi dengan Sosialisasi Program Cinta, Bangga, Paham (CBP) Rupiah, QRIS, dan Perlindungan Konsumen pada Senin, 12 Agustus 2024, di Kantor Pusat PT Semen Tonasa, Lantai 6.
Kerja sama yang diinisiasi oleh Bank Indonesia ini merupakan bagian dari dukungan terhadap pembangunan rendah karbon dengan memanfaatkan limbah racik uang kertas sebagai bahan bakar alternatif.
Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dilakukan oleh Direktur Utama PT Semen Tonasa, Asruddin, dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Selatan, Rizki Ernadi Wimanda.
Turut hadir menyaksikan penandatanganan MoU ini, Direktur Keuangan PT Semen Tonasa Anis, GM Komunikasi dan LGRC Muh. Akhdarisa, GM Produksi Semen & Klinker, GM Pengendalian dan Perencanaan Produksi Yosi Reapradana, serta perwakilan dari Bank Indonesia wilayah Sulawesi Selatan.
Direktur Utama PT Semen Tonasa, Asruddin, menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan langkah strategis dalam mendukung upaya mengurangi emisi karbon yang dihasilkan dari proses produksi industri semen. Ia berharap bahwa kerja sama ini dapat menciptakan new circular economy.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Selatan, Ricky Satria, menjelaskan bahwa Limbah Racik Uang Kertas (LRUK) telah teruji sebagai limbah yang tidak berbahaya dan beracun, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif dalam produksi semen.
“Kegiatan ini hadir untuk mengatasi masalah Limbah Racik Uang Kertas dengan memanfaatkannya sebagai bahan bakar alternatif di industri semen. Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi lembaga lain untuk turut serta menjaga kelestarian lingkungan melalui pengelolaan limbah yang bertanggung jawab dan inovatif,” tuturnya. (*/)