FAJAR, MAKASSAR–Hotel di Indonesia menjadi sasaran peretas alias hacker. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menyebut peretasan data ini dilakukan kepada akun Google Bisnis sejumlah hotel di Indonesia.
Sejauh ini, hotel-hotel di beberapa kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Semarang, Denpasar, Makassar, hingga Banjarmasin berhasil diretas pelaku.
Aksi peretasan ini dikhawatirkan akan berdampak buruk. Selain penipuan, ada kekhawatiran data tamu hotel akan tersebar luas ke publik.
Makanya, pemerintah dalam hal ini Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri dan lembaga terkait lainnya diminta segera turun tangan.
Informasi yang beredar di grup-grup WA menyebut peretasan ini sudah menimbulkan korban.
Sebelum peretasan hotel-hotel, beberapa hari lalu, data ASN di Indonesia juga diretas. Anggota Komisi I DPR RI Sukamta pun mendesak Pemerintah untuk melakuan investigasi dan evaluasi sumber daya manusia (SDM) di lembaga-lembaga siber negara.
Menurutnya, Lembaga PDP (perlindungan data pribadi), dan juga BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara) harus diisi oleh orang-orang yang mumpuni juga andal dalam pelindungan data pribadi dan keamanan-ketahahan siber,.
Politisi PKS itu menilai Pemerintah selama ini seperti abai atau belum terlihat keseriusannya dalam menangani kasus kejahatan siber.
“Kebocoran data sudah sering terjadi, tapi kita belum bisa menegakkan hukum tentang pelindungan data, karena lembaganya belum ada,” ujarnya dikutip dari dpr.go.id, Selasa (13/8/2024).. (amr)
