FAJAR, MAKASSAR-Tim PPK Ormawa HMPS Pendidikan Sejarah UNM, bersama dengan beberapa tokoh pemuda, nelayan, dan masyarakat, melakukan modernisasi alat pakkaja, Minggu, 11 Agustus 2024.
Dalam proses modernisasi ini, bahan-bahan yang digunakan adalah pipa berukuran kecil, tali, dan bambu. Dalam pembuatan pakkaja modern ini, tim PPK Ormawa dibantu oleh masyarakat setempat.
Bahkan, salah satu mantan nelayan patorani, Daeng Malo, mengatakan bahwa pakkaja versi modern yang diinisiasi oleh tim PPK Ormawa HMPS Pendidikan Sejarah ini sangat baik karena bahan-bahannya mudah didapatkan.
“Proses pembuatan pakkaja ini tidak memakan waktu lama dibandingkan dengan pakkaja tradisional,” ujarnya.
Alat pakkaja adalah alat yang biasa digunakan oleh para nelayan patorani untuk menangkap ikan terbang.
Selain itu, alat ini juga merupakan bagian penting dari ritual accaru-caru nelayan patorani. Pakkaja tradisional terbuat dari bambu yang dianyam, yang mana proses pembuatannya cukup memakan waktu.
Oleh karena itu, Tim PPK Ormawa HMPS Pendidikan Sejarah melakukan modernisasi sehingga proses pembuatannya tidak terlalu lama, dan hasil tangkapan juga bisa lebih besar.
Ical, anggota tim PPK Ormawa, menyampaikan bahwa modernisasi alat pakkaja ini merupakan tawaran kepada nelayan untuk memudahkan mereka saat melaut.
“Selain itu, meskipun kami melakukan modernisasi alat pakkaja, kami tetap mempertahankan ciri khas pakkaja itu sendiri sebagai bentuk menjaga dan melestarikan kearifan lokal,” jelasnya.
Harapannya, melalui modernisasi alat pakkaja ini, kontribusi positif dapat diberikan kepada nelayan saat mereka melaut. (*)