Kemudian, terkait dengan IJK Non Bank juga menunjukkan kinerja baik (yoy). Tercermin pada data piutang pembiayaan dari Perusahaan Pembiayaan tumbuh 12.69 persen, berjumlah Rp18,29 triliun dengan tingkat risiko rendah, NPF 2 persen. Pada Pegadaian, total pinjaman tumbuh 29.23 persen, berjumlah Rp6,54 triliun. Kemudian pada Dana Pensiun, Total Aset tumbuh 19.34 persen, berjumlah Rp1,55 triliun. Pada Perusahaan Penjaminan, Total penjaminan tumbuh 0.89 persen, berjumlah Rp683 miliar. Pada Modal Ventura, total pembiayaan tumbuh 1.13 persen, berjumlah Rp389 miliar. Dan yang terkecil peran LPEI dengan pertumbuhan total pembiayaan 0.58 persen, berjumlah Rp385 miliar.
Kedua, selama ini OJK Sulampua telah bekerjasama baik dengan para pihak pelaku ekonomi strategis dalam mendorong peningkatan kapasitas produktif para pelaku ekonomi, utamanya UMKM pada berbagai usaha sektor unggulan daerah. Diantara kerjasama utama yang terlaksana, yakni dengan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Prov. Sulsel dalam menginisiasi tiga program yang memfasilitasi akses keuangan ke beberapa UMKM potensial melalui tiga strategi:
1) Mendorong pembiayaan model klaster dalam satu ekosistem pembiayaan, disebut program Klasterisasi UMKM;
2) Memberikan pendampingan bagi UMKM dari sisi kelembagaan, pengembangan usaha, perizinan, akses keuangan, dan akses pasar bagi UMKM berorientasi ekspor, disebut program UMKM Berdaya saing, mAJu, dan go InterNAtional/BAJIβNA; dan
3) Mendorong pengurangan ketergantungan UMKM pada rentenir/ijon melalui program Kredit/Pembiayaan Melawan Rentenir, disebut Program Hapus Ikatan Rentenir di Sulawesi/PHINISI.