FAJAR, MAKASSAR -Lembaga Survei Indeks Politica Indonesia (IPI) kembali merilis survei terbarunya terkait elektabilitas kandidat dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulawesi Selatan (Sulsel).
Survei yang dilakukan pada 4-10 Agustus 2024 ini mencoba melakukan pemetaan popularitas, akseptabilitas serta elektabilitas figur yang dinilai memiliki potensi untuk ikut berkompetisi dalam kontestasi Pilgub Sulsel.
Hasilnya, elektabilitas nama Andi Sudirman Sulaiman unggul sangat jauh dengan 46 persen. Di tempat kedua Ilham Arief Sirajuddin (IAS) dengan 19 persen. Disusul Moh Ramdhan Pomanto 11,6 persen, Taufan Pawe 3,3 persen, Komjen H. Syarifuddin Kambo, 0,2 persen.
Sedang responden yang tidak menjawab/tidak tahu ada 19,8 persen. Direktur Eksekutif IPI, Suwadi Idris Amir menyebut nama Andi Sudirman juga menjadi Top of Mind dengan angka 24,8 persen, disusul IAS 11 persen, sedang Ramdhan Pomanto 6,8 persen.
“Terkait popularitas, Andi Sudirman Sulaiman jauh meninggalkan kandidat lain. Popularitas Andi Sudirman bertengger di 81 persen. Sedang Ramdhan Pomanto 56,5 persen, Fatmawati Rusdi 63 persen, IAS 61 persen lalu Indah Putri 38 persen,” kata Suwadi dalam dialog bedah surveri hang digelar, siang tadi.
Dalam simulasi tiga pasang calon, Andi Sudirman-Fatmawati Rusdi unggul 51, 8 persen. Disusul Ilham Arief Sirajuddin-Tamsil Linrung 16 persen dan Ramdhan Pomanto-Azhar Arsyad 14,6 persen. Responden yang tak menjawab ada 17,6 persen.
“Begitupun di simulasi Dua Paslon, Andi Sudirman-Fatmawati Rusdi melejit dengan 59,4 persen. Ramdhan Pomanto-Azhar Arsyad 20,1 persen dan responden yang tidak menjawab ada 20,5 persen,” kata Suwadi.
Pengamat Psikologi Politik Universitas Negeri Makassar (UNM) Muhammad Rhesa yang hadir membedakan survei ini mengatakan apa yang dirilis PT IPI sangat realistis dan sesuai realita saat ini.
Sementara Pengamat Politik Universitas Bosowa (Unibos) Arief Wicaksono mengatakan Sulsel terlalu kecil dijadikan sebuah provinsi tidak punya gagasan nasional.
“Politik itu pertempuran gagasan. Berikan jalan kepada kandidat lain, misalnya Danny Pomanto-Azhar untuk maju juga biar menjadi bukti Sulsel ini gudangnya politik gagasan yang mewarnai kebijakan-kebijakan secara nasional,” lanjutnya.
Arief Wicaksono menegaskan angka-angka statistik yang ditampilkan PT IPI terkait kondisi Pilgub Sulsel saat ini harus dimaknai hal yang baik. Jangan selalu dianggap hal negatif bahwa yang satu mendominasi.
Sebelumnya, jubir Sudirman – Fatma (Andalan Hati), Muhammad Ramli Rahim menanggapi hasil survei ini yang dia pegang lebih awal. Menurutnya wajar bila partai merapat ke paslon Andalan Hati.
“Survei IPI jelas menunjukkan masyarakat inginkan Andi Sudirman yang akan maju berpasangan dengan Fatmawati Rusdi melanjutkan kepemimpinan di Sulsel,” kata Ramli Rahim.
Dengan tingkat keterpilihan diatas 50 persen menurutnya wajar jika pasangan ini diinginkan oleh setiap partai. Namun dia tetap berharap ada paslon penantang sehingga tidak melawan benda mati alias kotak kosong. (nas/*)