FAJAR, JENEPONTO-Desa Mangepong Kec. Turatea, Jeneponto merupakan desa yang mayoritas masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani. Sebagian besar hasil bumi yang dihasilkan oleh masyarakat setempat, yaitu berupa jagung. Namun, karena kurangnya inovasi dikalangan masyarakat, sehingga limbah-limbah jagung tidak dimanfaatkan dan diolah dengan baik.
Mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) yang merupakan peserta KKNT Gelombang 112 membantu mengatasi masalah masyarakat terkait dengan limbah-limbah jagung tersebut melalui kegiatan sosialisasi pembuatan briket arang dari tongkol jagung.
Dalam hal ini peserta KKNT Desa Mangepong Kec. Turatea memberikan pemahaman kepada masyarakat setempat untuk mengolah dan menjadikan limbah pertanian tersebut menjadi sebuah alternatif bahan bakar yang ramah lingkungan dan memiliki nilai ekonomis.
Rangkaian kegiatan dilakukan dengan mempersiapkan alat dan bahan, dan juga memperlihatkan kepada masyarakat bagaimana proses pengolahan tongkol jagung menjadi briket arang. Terdapat beberapa warga yang ikut berpartisipasi dalam proses pengolahan tongkol jagung tersebut.
“Di desa Mangepong ini, tongkol jagung sangat banyak berserakan di pinggir jalan. Jadi kami sebagai Mahasiswa memutuskan untuk memberdayakan tongkol jagung tersebut menjadi briket yang dapat dimanfaatkan sekaligus bisa menjadi mata pencaharian baru bagi masyarakat desa Mangepong” Ucap Sadam, selaku Koordinator Desa KKNT Gelombang 112 Desa Mangepong.
Kegiatan ini dihadiri oleh masyarakat yang terdiri dari aparat desa, beberapa kepala dusun, karang taruna, dan juga dihadiri oleh peserta KKN Universitas Negeri Makassar. Masyarakat Desa Mangepong yang hadir dalam kegiatan sosialisasi tersebut memberikan respon positif berupa dukungan terhadap kegiatan yang dilakukan. (*/)