PANGKEP, FAJAR- Kekurangan guru dialami sejumlah satuan pendidikan tingkat Sekolah Dasar (SD) di wilayah kepulauan. Salah satunya di Pulau Sapinggang, Kecamatan Liukang Tangaya.
Kepala SDN 26 Pulau Sapinggang, Kecamatan Liukang Tangaya, Sumarni mengungkap keterbatasan guru sangat berdampak terhadap proses belajar mengajar di sekolahnya. Hanya ada satu guru yang terdaftar di Dapodiknya yang berstatus sebagai guru kelas.
“Sementara jumlah siswa secara keseluruhan dari kelas 1 sampai kelas 6 ada 63 siswa, sehingga ruangan yang kita gunakan juga hanya tiga kelas. Kemudian guru yang kita punya satu orang saja, idealnya sebenarnya setiap kelas ada guru kelasnya,” jelasnya, kemarin.
Olehnya itu, dalam rangka mendukung proses belajar mengajar agar lebih efektif, pihaknya menambah guru berstatus guru bantu di sekolahnya itu.
“Jadi saya ambil satu tambahan guru bantu di sekolah. Jadi sudah ada dua orang. Sementara guru kami yang berstatus PPPK ini sedang mengikuti PPG dan di pulau tidak ada akses internet jadi harus keluar dari pulau dan guru bantu kami kebetulan orang tuanya sakit jadi sama sekali tidak ada guru untuk sementara,” bebernya.
Pihaknya pun membantah apabila tidak ada proses belajar mengajar sejak tiga bulan terkahir. “Kondisi ini terjadi pada saat mulai proses belajar bulan lalu. Bukan tiga bulan. Karena bulan 4 dan bulan 5 saya ada disana dan siswa juga ujian. Sementara bulan 6 itu libur sekolah memang,” ungkapnya.
Terpisah, Pengawas SDN di Kecamatan Liukang Tangaya, Mattoreang mengungkapkan di sekolah tersebut tetap ada proses belajar mengajar meski dengan keterbatasan guru yang tidak mencukupi.