FAJAR, MALANG — Pertumbuhan ekonomi menjadi suatu indikator dalam keberhasilan suatu daerah. Salah satu yang menjadi kunci adalah literasi keuangan masyarakat.
Ekonom Kelompok Perumusan Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Daerah (Kekda) BI Sulsel, Fadhil Muhammad mengatakan, tingkat literasi keuangan dan perkembangan transaksi digital mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Berdasar pada hal tersebut BI selalu melakukan pelbagai kajian dan dan pelaksanaan pelbagai kegiatan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Beberapa cara diantaranya pelaksanaan advisitory kebijakan kepala daerah, pengembangan UMKM dan keuangan inklusif, pengembangan ekonomi syariah, serta program sosial dan beasiswa. Selain itu ada juga pengelaloaan dan peredaran uang rupiah, implementasi SP nontunai, perluasan program elektronifikasi transaksi pemerintah, dan mengelolah perizinan dan pengawasan KURVA BB dan layanan transfer dana.
Sebagai bank sentral, BI memiliki misi untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah (Pasal 7 UU P2SK). Kestabilan nilai rupiah ini mengandun dua aspek yaitu kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa, serta kestabilan terhadap mata uang negara lain.
“Kestabilan nilai rupiah terhadap barang dan jasa yang tercermin dari perkembangan laju inflasi. Serta kestabilan terhadap mata uang negara lain yang tercermin pada perkambangan nilai tukar rupiah terhadap mata uang negara lain,” kata Fadhil Muhammad, saat menjadi pemateri pelatihan Wartawan Sulsel dan Media Gathering BI Sulsel, Kamis 8 Agustus, 2024.
