FAJAR, MAKASSAR-Pengabdian kepada masyarakat (PKM) dilakukan melalui Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM). Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, memandang PKM sebagai bagian dari Tri Dharma Dosen.
Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPkM) Universitas Muslim Indonesia (UMI) mewujudkan inovasi dan terus mendorong kreativitas pemuda Karang Taruna. Kali ini, mereka meningkatkan pengetahuan tentang penerapan teknologi informasi sistem pakar pendeteksi penyakit pada tanaman vanila. Lokasi pengabdian ini berada di Aula Desa Gattareng, Kec. Gantarang, Kabupaten Bulukumba.
Kegiatan sosialisasi ini bertujuan memberikan pembinaan langsung kepada pemuda Karang Taruna Lima Sulapa. Dimulai dengan meningkatkan pengetahuan teknologi informasi dalam sistem pakar, para peserta juga diajari cara budidaya yang benar untuk meningkatkan nilai jual di pasaran.
“Pada sosialisasi ini, peserta yang hadir sebanyak 34 pemuda dan pemudi Karang Taruna. Mereka diajari teknik budidaya vanilla, faktor-faktor yang menurunkan produksi vanilla yang dapat mengurangi nilai impor,” jelas seorang narasumber.
Selain itu, para peserta juga diajari mengenali hama pada tanaman vanilla, sistem pakar yang baik dalam budidaya, dan produk unggulan yang dapat dihasilkan dari vanilla. Setelah itu, dilanjutkan dengan pengenalan sistem pakar berbasis Android yang dapat diunduh di PlayStore dengan nama VanillaTech.
“Diharapkan dengan adanya aplikasi ini, banyak petani terutama pemuda-pemudi yang memiliki ladang vanilla akan terbantu dalam melakukan budidaya, terutama dalam mendeteksi penyakit,” tambahnya.
Ketua Karang Taruna Lima Sulapa, Apriajis, mengungkapkan bahwa sosialisasi ini sangat membantu pemuda Karang Taruna dalam memanfaatkan sumber daya manusia. Para peserta dan Karang Taruna juga diberi kesempatan untuk memberikan pendapat terkait hama tanaman vanilla yang paling banyak ditemukan di desa mereka.
“Kami betul-betul dibina dan sudah mengetahui mengenai sistem dan inovasi yang sebelumnya tidak ada di desa kami,” ungkap Apriajis.
Tim pengabdi dosen Universitas Muslim Indonesia terdiri dari Lilis Nur Hayati, S.Kom., M.Eng., MTA (Ketua), Dr. Asdar Djamereng, SE., MM, dan Dr. Ir. Sitti Rahbiah, M.SI. Selain itu, ada empat mahasiswa yakni Rayhana Bahar, Mush’ab Al Mubarak, Putri Bimadayanti, dan Fitra Ramadani yang lolos pendanaan tahun 2024.
Acara pengabdian ini juga disambut oleh Ketua Karang Taruna Lima Sulapa, Pak Apriajis, dan Kepala Dusun, M. Syuaib. Syuaib mengungkapkan bahwa sosialisasi ini sangat membantu pemuda Karang Taruna dalam memanfaatkan sumber daya manusia, khususnya dalam menerapkan inovasi baru yang belum ada sebelumnya di Desa Gattareng. (wis/*)