“Jadi kita sedang mengkaji opsi untuk pemerintah mensubsidi gas hulu untuk jaringan gas. Sekarang ini kan yang disubsidi LPG, nanti kalau kita pakai gas kita sendiri, hulunya yang kita subsidi supaya masyarakat penerima itu bisa dapat harga yang ada dalam jangkauan,” imbuh Arifin.
Sebagai informasi, hingga akhir 2023 realisasi penyambungan jargas rumah tangga di Tanah Air baru mencapai 900 ribu sambungan rumah tangga (SRT).
Target 4 Juta Sambungan
Direktur Teknik dan Lingkungan Migas Kementerian ESDM, Noor Arifin Muhammad, mengatakan, pemanfaatan gas alam untuk program Jargas bisa mengurangi penggunaan gas elpiji.
“Kita bisa memanfaatkan produksi gas dalam negeri untuk pengganti LPG, serta bisa mengurangi impor dan subsidi,” ujarnya dikutip dari situs esdm.go.id, pada 31 Mei 2024.
Direktur Infrastruktur dan Teknologi PT PGN, Harry Budi Sidharta, memaparkan, bahwa Jargas merupakan program yang memberikan alternatif energi lebih baik kepada masyarakat, karena lebih ramah lingkungan dan lebih murah.
“Jargas juga energi yang lebih andal dalam hal ketersediaan untuk masyarakat dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari,” terang dia.
Harry menambahkan, PGN memiliki target hingga 250.000 sambungan Jargas per tahun, dengan target total sambungan sebanyak 4 juta sambungan dalam kurun waktu lima tahun ke depan. “Kita berharap dari sambungan Jargas bisa meningkatkan perekonomian masyarakat, dan masyarakat bisa menikmati energi bersih dengan lebih terjangkau,” pungkasnya. (yuk)