Hingga tahun 2022, infrastruktur Jargas Rumah Tangga telah menyebar di lima kecamatan. Sebut saja; Kecamatan Tempe, Pammana, Tanasitolo, Maniangpajo, dan Gilireng.
Jargas Rumah Tangga ini dibangun oleh PT Pertamina (Persero) melalui anak perusahaan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk.
“Kita berharap masyarakat di 14 kecamatan dapat menikmati Jargas. Sehingga bisa menjadi solusi bagi ibu rumah tangga ketika terjadi kelangkaan gas bersubsidi,” harap Sultan.
Hingga 2022, program Jargas Rumah Tangga dari Kementerian ESDM tercatat mencapai 17.522 SRT di Wajo.
Rinciannya; 4.172 SRT (tahun 2011), 2.000 SRT (tahun 2019), 6.750 SRT (tahun 2021), dan 4.600 SRT (tahun 2022).
“Tahun 2023 lalu, tidak ada program pembangunan Jargas. Kementerian ESDM fokus pada penyusunan Front End Engineering Design (FEED) dan Detail Engineering Design for Contruction (DEDC) untuk program 2024,” urai Sultan.
Kajian Pengalihan Subsidi
Sementara itu, pemerintah berkomitmen penuh untuk mengupayakan harga gas di hulu menjadi lebih murah. Sehingga masyarakat yang memanfaatkan jargas akan mendapatkan harga yang murah dan tentunya ini akan meringankan beban masyarakat.
“Saat ini kita juga lagi mengelola kebijakannya bagaimana harga gas hulu itu bisa murah, sehingga memang masyarakat penerima jargas di rumah itu juga daya belinya tidak terganggu,” kata Menteri ESDM RI Arifin Tasrif, dikutip dari esdm.go.id, Senin, 5 Agustus 2024.
Arifin menambahkan, saat ini sedang dikaji opsi-opsi yang memungkinkan harga gas di hulu lebih murah termasuk mensubsidinya.