FAJAR, TEL AVIV–Israel bersiap menghadapi serangan serentak dari Hizbullah di Lebanon, Houthi di Yaman, Hamas di Gaza, dan Iran.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan pada hari Minggu bahwa Israel berada dalam perang multifront melawan poros Iran dan proksinya.
Krisis Timur Tengah meningkat setelah kematian para pemimpin penting Hamas dan Hizbullah. Serangan di Teheran menewaskan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, sekutu Hizbullah. Iran dan Hamas menyalahkan Israel, yang tidak menyangkal perannya. Baru-baru ini, serangan Israel di Lebanon selatan menewaskan komandan tertinggi Fuad Shukr. Israel juga mengkonfirmasi bahwa Mohammed Deif, kepala sayap militer Hamas, tewas dalam serangan udara bulan Juli di Gaza.
Pada bulan April, Israel membunuh dua jenderal Iran di Suriah. Iran kemudian menembakkan lebih dari 300 roket ke Israel, sebagian besar dicegat oleh Israel dan pasukan koalisi pimpinan AS.
“Kami siap menghadapi skenario apa pun – baik secara ofensif maupun defensif,” kata Netanyahu dikutip dari The Hindustan Times.
AS meningkatkan kehadiran militernya di Timur Tengah untuk meredakan ketegangan, mengerahkan skuadron jet tempur dan menempatkan kapal induk di dekatnya untuk membantu Israel.
Sementara banyak maskapai penerbangan asing, termasuk Delta, United, Lufthansa, dan Air India, telah menangguhkan penerbangan ke dan dari Israel karena khawatir perang besar akan segera terjadi. (amr)