Pihaknya lebih mengutamakan kerja sama dengan pihak swasta dalam mempromosikan potensi Sulsel. Oleh karena itu, support material membuat retribusi UMKM tidak harus dilakukan. Pertimbangannya, merujuk pada besaran pendapatan para pelaku UMKM yang masih relatif kurang.
“Kita tidak harus berfikir berapa anggaran yang harus dikeluarkan saat event. Tetapi, bagaimana dan apa manfaat event yang akan kita laksanakan. Kalau pun event itu besar namun memberatkan UMKM kan sama juga tidak berdampak,” tukas Wiwin.
Hal itu juga berlaku untuk pengembangan potensi pada desa yang sudah dibina dalam mengelola desa yang ramah pariwisata. Terutama dalam keterjangkauan dan kesesuaian biaya melalui sajian pelayanan yang bisa menjadi daya tarik pada pengunjung.
Kata dia, potensi desa wisata juga adalah sirkulasi ekonomi yang harus diperhitungkan. Karena bukan hanya produk alam yang ditawarkan dari desa wisata, juga banyak jasa yang bisa menjadi nilai ekonomi.
Seperti Desa wisata Balleangin di Kabupaten Pangkep dengan sajian wisata Kars. Daya tarik ini akan membawa wisatawan berkunjung. Fasilitas dan pelayanan yang baik akan menjadi daya tarik, sehingga jumlah kunjungan akan bertambah.
Selanjutnya, Desa Mattabulu Kecamatan Lalabata Kabupaten Soppeng Provinsi Sulawesi Selatan yang berada di ketinggian 1000 MDPL. Sehingga memiliki panorama alam yang indah, udara yang sejuk dan asri.
Desa wisata Landorundun di Lembang Landorundun, Kecamatan Sesean Suloara, Kabupaten Toraja Utara terletak di kaki Gunung Sesean. Berada di ketinggian 2.100 MDPL. “Tiga desa ini masuk dalam kategori Anugerah Desa Wisata tahun 2024 ini,” tandasnya.
