English English Indonesian Indonesian
oleh

Restrukturisasi dan Skema KUR; Bahaya Mengintai UMKM dan Kredit Macet

Data tersebut menunjukkan bahwa bisnis usaha kecil mengalami kesulitan. Hal ini berarti untuk mengharapkan usaha kecil naik kelas menjadi usaha menengah, sepertinya mengalami hambatan, utamanya yang diberikan pembiayaan KUR. Padahal, skema KUR ini diberikan pemerintah kepada UMKM untuk mendukung mereka terus berkembang.

Secara empirik, skema KUR diberikan oleh pihak perbankan sifatnya mengangsur utang pokok dan bunga. Artinya, tambahan modal kerja diberikan melalui KUR setiap bulannya mengurangi modal kerja usaha UMKM. Dengan demikian, setiap bulan omset penjualan berkurang karena modal kerja untuk pembelian bahan baku menunjang peningkatan penjualan berkurang.

Kembali Nol

Lama-kelamaan tambahan modal kerja menjadi nol lagi. Akibatnya, tidak akan ada perkembangan usaha UMKM. Modal dikurangi dengan cicilan kredit perbulan. Hal ini memberatkan bagi penerima KUR, karena pada umumnya KUR ini sifatnya bantuan modal kerja. Tentunya tertanam dalam aktiva lancar dan utang lancer.

Setiap saat digunakan untuk kelancaran usaha, meningkatkan penjualan sehingga perolehan laba meningkat. Namun, apabila modal kerja setiap bulan dikurangi, penjualan akan berkurang pula. Akhirnya laba berkurang, termasuk aset perusahaan tidak bertambah.

Oleh sebab itu, bagi pengambil kebijakan terhadap KUR, sebaiknya meninjau kembali skema KUR ini dari sistem mengangsur pokok dan bunga, menjadi cukup membayar bunga setiap bulan sepanjang bantuan tambahan modal kerja  KUR ini masih tertanam dalam modal kerja berupa aktiva lancar dan utang lancer.

News Feed