FAJAR, SORONG– Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong (UNIMUDA) untuk pertama kalinya mengadakan program inovasi pemanfaatan tumbuhan obat keluarga (TOGA) berbasis etnomedisin di Kelurahan Klamalu, Papua Barat Daya. Program ini merupakan bagian dari Penguatan Kapasitas Mahasiswa Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) yang diusung oleh Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM).
Dengan tema “Inovasi Pemanfaatan Tumbuhan Obat Keluarga (TOGA) Berbasis Etnomedisin di Kelurahan Klamalu, Papua Barat Daya,” kegiatan ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat setempat dalam mengolah dan memanfaatkan tumbuhan obat keluarga. Inovasi yang diperkenalkan oleh IMM melibatkan pemanfaatan dua jenis tumbuhan khas Papua, yaitu Buah Merah dan Sarang Semut, yang kaya akan manfaat kesehatan.
Kelurahan Klamalu, yang terletak di Distrik Klamalu, Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat Daya, memiliki jumlah penduduk sekitar 5.074 jiwa yang tersebar di 27 Rukun Tetangga (RT) berdasarkan data BPS 2022. Di kelurahan ini terdapat Kelompok Wanita Tani (KWT) yang sebagian besar anggotanya merupakan orang asli Papua. KWT berfokus pada pengembangan dan pemanfaatan tanaman obat keluarga yang tumbuh di sekitar pekarangan rumah mereka.
Dalam konteks antropologi medis, kegiatan ini dikenal dengan istilah etnomedisin, yaitu praktik pengobatan tradisional yang mengandalkan pengetahuan lokal tentang tumbuhan. Menurut penelitian Paijmans (1976), masyarakat Papua menggunakan setidaknya 332 jenis tumbuhan sebagai obat-obatan, menunjukkan bahwa etnomedisin merupakan kearifan lokal yang diwariskan secara turun-temurun.