Selain itu dilakukan perbaikan berupa penambahan Fiber Reinforced Polymer (FRP), yakni material komposit yang terbuat dari polimer matriks sebagai metode perkuatan struktur bangunan.
“BPK yang merekomendasikan untuk memanggil tim ahli penguji kelaikan bangunan, kita sudah lakukan dengan mengundang tim ahli dari Poltek Negeri Ujung Pandang dan dari Fakultas Teknik Unhas untuk menguji kelaikan bangunan,” katanya.
“Dan kesimpulan dari dua tim ahli, bahwa struktur pasar sentral aman untuk dimanfaatkan,” jelas Omy. Tahap II proyek itu akan berlanjut tahun ini dengan anggaran Rp39 miliar. (akb/zuk)
BERLANJUT. Pengendara melintas di depan Pasar Sentral Bulukumba. Mahasiswa memperkarakan proyek ini lantaran ditemukan kejanggalan. (foto: AKBAR WAHYUDI/FAJAR)