HARIAN.FAJAR.CO.ID, TAKALAR – Nama lengkapnya Wayan Natha Daeng Nai. Dia guru olahraga di SMPN 3 Mangarabombang, Takalar. Toleransi dan kepeduliannya yang tinggi membuatnya dikenal.
Meskipun beragama Hindu, Wayan telah memimpin pembangunan masjid di sekolahnya. Itu menunjukkan bahwa persatuan dan kebersamaan dapat dilakukan tanpa memandang perbedaan agama.
Awalnya, Wayan menolak tugas tersebut karena bukan beragama Islam. Akan tetapi, ia akhirnya menerima dengan sukarela dan dengan penuh semangat memimpin proyek pembangunan masjid.
“Saya mohon maaf jika ada yang salah dalam pembangunan masjid ini. Sekarang, masjid tersebut sudah mencapai 70 pesren progres pembangunan dan direncanakan akan diresmikan pada awal tahun 2025,” kata Wayan kepada FAJAR, kemarin.
Sebagai satu-satunya orang Bali (Hindu) yang tinggal di Takalar selama 40 tahun, Wayan telah memberikan contoh nyata tentang toleransi dan kepedulian yang dapat melampaui perbedaan agama dan budaya.
Sementara itu Kepala SMPN 3 Mangarabombang, Irwanto Pradini, juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Wayan atas inisiatifnya yang menginspirasi.
Kisah Wayan Natha Daeng Nai menjadi bukti bahwa persatuan dan kebersamaan dapat dibangun dengan hati yang tulus dan semangat yang tinggi, tanpa memandang perbedaan.
Semoga kisah ini menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk mengutamakan toleransi dan kepedulian dalam membangun hubungan yang harmonis. (uni/zuk)
