”Lama saya jualan baru bisa beli ponsel bekas harga Rp3 juta. Tapi saya kasih magnet, supaya kameranya tetap stabil. Itu yang saya pakai jualan lagi karena kualitasnya lebih bagus,” lanjutnya.
Setelah lulus sekolah, dia melanjutkan studi di Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP). Dia mengambil program D4 Administrasi Bisnis pada tahun 2018. Saat itu, aktivitasnya di media sosial tidak meredup.
Ia mengaku banyak mendapat image “alay” dari rekan-rekannya. Sebab saat itu pengguna TikTok belum masif. Namun ternyata itulah jalan suksesnya. Secara perlahan endorse mulai masuk, dari yang gratisan hingga berbayar.
”Awalnya gratis, endorse studio musik orang karena memang konten saya waktu itu cover lagu. Terus ada produk masker, dikasih dua botol besar ternyata isinya cuma dua biji,” tuturnya.
Hal itu tidak menyurutkan semangat dan ambisinya berkarya. Dia konsisten mengunggah konten hingga pengikutnya mencapai jutaan orang. Di sanalah mulai masuk produk berbayar dan itu produk kosmetik.
Sembari menjalani kariernya sebagai selebritas di media sosial (selebgram), ibu satu anak ini juga menekuni pekerjaan sebagai brand ambassador di dua toko kosmetik besar di Makassar. Mushilda bekerja selama dua tahun di sana.
”Nah dari situ mulai naik, di situlah kenal suami. Kami collab dan saling angkat, dan banyak endorse masuk, dan jadi brand ambassador,” kisahnya.
Setelah itu, dia berpikir membangun usaha sendiri. Produk pertamanya parfum, yang diberi brand Silsan Parfum. Itu terjadi pada tahun 2022 lalu. Kini dia sudah dua tahun menekuni usahanya sendiri.