BONE, FAJAR-Penyakit Hepatitis B menjadi masalah serius di Bone. Pemkab melaporkan saat ini terdata 194 kasus.
Ketua Tim Kerja Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan (Diskes) Bone Komarudin melaporkan angka ini seyogianya cukup tinggi dibanding dengan daerah lain.
“Jadi untuk kasus Hepatitis di Bone ini data terakhir ada 194 kasus dan ini banyak,” kata Komaruddin, Senin, 29 Juli.
Sejumlah upaya digalakkan untuk menekan angkanya, salah satunya dengan meningkatkan pelayanan di RS agar bisa lebih efisien menangani kasus ini.
RSUD Tenri Awaru diupayakan bisa menjadi RS rujukan untuk penyakit ini. Selama ini masyarakat yang terjangkit Hepatitis B harus dirujuk jauh ke Makassar. Lantaran Bone belum memiliki RS rujukan.
Sementara itu Sekretaris Dinas Kesehatan Bone drg Yusuf mengatakan screening terhadap penyakit ini terus diupayakan. Jumlah yang didapatkan ini merupakan hasil screening dan laporan di berbagai faskes di Bone.
“Ini tersebar di 36 Puskesmas dan RS. Dari 44 RS dan PKM, yang tertinggi RS Tenriawaru 69, PKM Watampone 17, dan PKM Bajoe 14 kasus,” jelasnya.
Semua rumah sakit dan Puskesmas melakukan screening kesehatan, jika terdeteksi penyakit Hepatitis B, maka akan dirujuk ke RS Pemprov.
Pengajuan RS Tenriawaru sebagai RS rujukan tak lain untuk memudahkan masyarakat sendiri. Khususnya karena beberapa wilayah di Bone masih cukup jauh dari akses faskes, menyulitkan jika harus dirujuk ke Makassar.
Hepatitis merupakan penyakit yang menular lewat kontak dengan cairan tubuh pasien, seperti darah dan produk darah, air liur, cairan vagina, cairan sperma, dan cairan tubuh lainnya.