HARIAN.FAJAR.CO.ID, BONE-Pengamanan pilkada merupakan hal yang mutlak untuk memastikan pesta demokrasi empat tahunan ini bisa berjalan lancar. Upaya tersebut didorong dengan kesiapan personel dalam menangani konflik, seperti perang kelompok hingga demonstrasi yang tidak tertib. Hal ini yang mendasari digelarnya simulasi pengamanan kota (Sispamkota).
Puluhan personel Polres anti huru-hara bekerja sama dengan unsur TNI dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) menggelar Sispamkota di depan Kantor DPRD Bone, pada Senin, 29 Juli 2024. Untuk menciptakan situasi yang nyata, para pendemo diperkenankan menggunakan sejumlah komponen, seperti kayu, air gelas (pengganti batu), bahkan parang. Para pendemo juga melakukan aksi orasi dan pembakaran ban.
Sementara di sisi personel, armada water canon, gas air mata (imitasi), hingga personel berperisai disiapkan untuk menghalau kericuhan. Dalam simulasi terlihat pendemo yang membawa balok kayu dan air gelas bentrok dengan pasukan yang sudah membentuk formasi berperisai. Pendemo juga mendapatkan semprotan air dan gas air mata dari satuan.
Kapolres Bone, AKBP Erwin Syah, mengatakan simulasi ini sebagai perkuatan kerja sama antar personel gabungan dalam mengantisipasi kericuhan pilkada. “Baik dari TNI, Polri, Pemda, Satpol PP, pelopor Brimob, dalam rangka kita melakukan kegiatan simulasi pengamanan kota. Ini sengaja kita lakukan dalam rangka melihat perkembangan situasi nantinya pada saat tahapan pemilu pilkada,” jelasnya.
Erwin mengatakan, jika melihat situasi saat ini, tahapan pilkada memiliki potensi kerawanan kantibmas yang harus dijaga bersama. Harapannya, personel bisa lebih siap menghadapi situasi semacam ini jika ke depannya dalam tahapan Pilkada terjadi sesuatu yang tidak diharapkan. Apalagi masalah seperti ini sewaktu-waktu bisa terjadi dan tidak bisa diprediksi.