SENGKANG, FAJAR — Posisi Wajo sebagai tuan rumah didera masalah. Venue cabor tak kunjung rampung.
WAJO akan menjamu 24 kabupaten/kota pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sulsel XVIII pada 2026.
Hanya saja, statusnya sebagai tuan rumah akan ditinjau kembali. Problemnya menyangkut kesiapan.
Menurut informasi, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulsel, Wajo yang ditunjuk oleh mantan Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman sebagai tuan rumah akan mendapatkan asesmen.
“KONI Sulsel akan melakukan asesmen. Wajo sebagai tuan rumah sudah tidak bergeser lagi. Cuma apakah tuan rumah bersama atau tunggal, tergantung hasil asesmen,” ujar Plt Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Wajo, Muhammad Ilyas kepada FAJAR, Minggu, 28 Juli.
Peninjauan tersebut diduga akibat adanya temuan masalah terhadap sejumlah proyek venue yang dianggap tidak sesuai spesifikasi atau standar. Di antaranya, wall climbing di kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Callaccu. Proyek ini dikerjakan pada 2023.
“Peninjauan KONI Sulsel dijadwalkan setelah Pekan Olahraga Nasional (PON) di Aceh-Sumatera Utara pertengahan September mendatang,” tutur Ilyas.
Ilyas tidak menampik, kesiapan sebagai tuan rumah belum matang. Sebab, Wajo ditargetkan menyiapkan 42 venue cabang olahraga (cabor) oleh KONI Sulsel.
Padahal, sejak ditunjuk sebagai tuan rumah pada akhir Oktober 2022, pembangunan venue melalui APBD Wajo sangat terbatas lantaran tergantung kemampuan keuangan. “Karena persiapan porprov butuh anggaran yang tidak sedikit. Finalnya nanti di pembahasan anggaran 2025,” jelasnya.
