FAJAR, MAKASSAR — Membicarakan soal isu lingkungan adalah sesuatu yang mutlak. karena langkah konkret pencegahan masalah lingkungan tidak dapat terlaksana dengan baik tanpa memahami akar persoalan dan tanpa kerja sama semua pihak.
Sementara, problem lingkungan merupakan problem yang amat dekat dengan kita dan amat sangat memengaruhi kehidupan manusia seharihari, sehingga membicarakannya adalah sebuah keperluan.
Dengan dasar itulah, Ma’refat Institute Sulsel kembali menggelar Ma’refat Informal Meeting ke-13, Minggu, 28 Juli 2024. Kegiatan ini membahas tema “Islam dan Peran Pemuka Agama di Tengah Maraknya Kerusakan Lingkungan Hidup”.
Menghadirkan dua pemantik diskusi, yakni Prof Dr H Firdaus Muhammad, MA (Guru Besar UIN Alauddin Makassar dan Pengurus MUI Sulsel) dan Ir Mohammad Muttaqin Azikin, ST, sebagai IPM (Peneliti serta Pemerhati Tata Ruang dan Lingkungan) pada Ma’refat Institute.
Prof Firdaus menjadi pemantik pertama dengan menyampaikan pandangan awalnya melalui cerita tentang pengalamannya berinteraksi dengan dua ulama nasional asal Sulsel.
“Secara normatif, saya selalu terpatri dari dua ulama besar. Yakni KH Abdurrahhman Ambo Dalle dan Prof Quraish Shihab, ketika diminta doa, keduanya membaca doa yang sangat puopuler. Rabbana aatina fiddunnya hasanah wa fiil akhirati hasanah waqina adzabannaar. Dalam doa tersebut kita meminta kebahagiaan dunia dan akhirat. Tapi sayangnya, terkadang kita sekuler memaknainya. Mestinya kita merefleksikan keseimbangan kebaikan dunia dan di akhirat,” ungkap Prof Firdaus, mengawali penyampaiannya.