Oleh:Marsuki
(Guru Bear FEB Unhas dan Komisaris Independen BSSB)
FAJAR, MAKASSAR — Ditengah ketidakpastian tren perekonomin dan keuangan global, para otoritas strategis sudah percaya bahwa tentang pentingnya peran daerah sebagai fondasi maupun tumpuan perekonomian nasional supaya tidak terjebak dalam lingkaran krisis yang semakin sulit diprediksi arahnya agar tetap dapat bergerak maju walaupun pelan asal pasti.
Selama periode 2024, diprakirakan ketidakpastian global masih tinggi di tengah risiko geo-ekonomi, sehingga perlu dicermati dan diwaspadai. Ekonomi Amerika Serikat (AS) diprakirakan tumbuh kuat ditopang permintaan domestik dan kebijakan fiskal akomodatifnya. Sejalan dengan ekpansi ekonomi India yang akan berlanjut karena ditopang oleh kuatnya stimulus dan belanja Pemerintahnya. Sedangkan prospek ekonomi Tiongkok belum kuat.
Harga komoditas stragis global, energi dan pangan diprakirakan meningkat dipengaruhi peningkatan permintaan di tengah suplai yang terbatas. Berbagai faktor tersebut dapat meningkatkan ketidakpastian pasar keuangan global dan prospek pertumbuhan ekonomi dunia yang pada gilirannya dapat mempengaruhi prospek ekonomi nasional melalui pengaruhnya pada perkonomian daerah di Indonesia
Faktanya, walaupun tren perekonomian global masih kurang kondunsif, namun rupanya pertumbuhan ekonomi Indonesia relatif masih baik dibanding dengan beberapa negara emerging market lainnya, karena masih bisa bertumbuh dalam kisaran, 3-5 persen. Keadaan tersebut disadari karena dimungkinkan adanya peran spasial masing-masing daerah di Indonsia secara spesifik sesuai kekayaan dan potensi sumber daya ekonomi daerahnya.
