HARIAN.FAJAR.CO.ID, PINRANG-Pinrang menjadi daerah yang paling banyak aparatur sipil negara (ASN) yang melakukan pelanggaran netralitas jelang Pilkada Serentak 2024.
Penjabat (Pj) Bupati Pinrang Ahmadi Akli merespons hal tersebut. Ia menganggap bahwa adanya oknum-oknum ASN di Pinrang tidak peduli dengan netralitas. Padahal Ahmadi Akil akhir-akhir ini gencar melakukan kunjungan kerja di tiap OPD di Pinrang untuk menekankan ASN agar menerapkan sikap netralitas. “Apa yang disampaikan Bawaslu Sulsel itu membuktikan bahwa ASN di Kabupaten Pinrang paling banyak ikut terlibat dalam politik praktis,” katanya.
“Sehingga kami menganggap banyak ASN yang tidak peduli terhadap apa yang saya sampaikan di setiap kali ada kunker di Kecamatan maupun di OPD,” lanjut Ahmadi Akil.
Sementara Ketua Bawaslu Sulsel, Mardiana Rusli mengatakan, ada beberapa kasus yang sudah ditangani Bawaslu dan diteruskan ke KASN untuk diberikan sanksi. Selain itu, masih ada juga beberapa daerah yang masih dalam proses penelusuran dan penanganan di Bawaslu daerah tempat perkara.
“Kebanyakan dari mereka yang melakukan pelanggaran netralitas ASN dengan melakukan pernyataan dukungan kepada calon tertentu secara terbuka di media sosial,” kata Mardiana.
Ia pun merinci daerah yang penanganannya di Bawaslu telah rampung. Seperti Pinrang, Pangkep, Sidrap, Sinjai, Takalar, dan Palopo, sedangkan, daerah seperti Luwu, Makassar, dan Luwu Timur masih dalam tahap penelusuran. “Nah itu yang kita lihat bahwa grafik peningkatan keberpihakan ASN (ke kandidat pilkada) cukup tinggi pasca pemilu,” jelasnya.
