Seperti narkoba, tentu saja candu karena sudah namanya, judi memberi efek kecanduan atau ketagihan bagi pelakunya. Karena kecanduan, seseorang karena tidak punya lagi uang untuk berjudi, dia tidak punya lagi rasa malu untuk meminjam meskipun sulit melunasinya. Seperti karena ketagihan narkoba, karena ketagihan berjudi, seseorang bisa nekat melakukan pencurian. Kejahatan-kejahatan lainnya, seperti penipuan, perkelahian dan pembunuhan bisa terjadi karena perbuatan judi.
Judi, khamar, narkoba dan yang lain-lain sejenisnya, pada zaman kini dilakukan secara amat canggih. Dampaknya pun sangat luar biasa. Tidakkah itu sesuatu yang luar biasa bila diberitakan bahwa ada ribuan transaksi diduga sebagai judi online dilakukan oleh para wakil rakyat atau politisi.
Pada sisi lain yang serupa, kejahatan korupsi juga berlangsung di kalangan elite masyarakat bangsa. Orang-orang penting di kementerian tersandung korupsi bersama para pemilik uang. Saintek dipakai untuk memudahkan kejahatan dilakukan. Saintek itu netral. Manusia yang memakai saintek itulah yang memiliki kemerdekaan memilih. Saintek mau dipakai untuk kemanfaatan bagi umat manusia, atau untuk kemudaratan.
Di posisi memilih itulah manusia memanggil dan menghadirkan spiritualitasnya. “Spiritualitas merupakan kebangkitan diri dalam mencapai makna hidup dan tujuan hidup. Bagian tak terpisahkan dari semua kesehatan dan kesejahteraan diri manusia. Spiritualitas dan agama dilihat sebagai dua istilah yang memiliki makna sama”, kata seorang ahli. Spiritualitas adalah juga religiusitas.