FAJAR, MAKASSAR – Penyaluran Kredit Perumahan Rakyat (KPR) Bank Sulselbar kini sudah menyentuh angka Rp918 juta sepanjang Januari hingga Juni 2024. Serapan terbesar untuk perumahan subsidi yakni 61,11 persen, sedangkan nonsubsidi menyentuh 38,89 persen.
Pemimpin Departemen Pemasaran & Treasury Divisi Usaha Syariah Bank Sulselbar, Yusran Rusli menuturkan target posisi KPR Bank Sulselbar di 2024 ini totalnya Rp1,092 miliar. Itu untuk nonsubsidi 40,21 persen dan subsidi 59,79 persen.
Menurutnya, realisasi hingga Juni yang menyentuh Rp918 juta, merupakan kinerja yang menunjukkan angka progres yang bagus. Untuk target unitnya, kata dia, KPR subsidi diharapkan bisa tuntas 100 persen, dengan 1.216 unit. Sementara realisasi hingga Juni 2024 sudah 489 unit.
“Untuk KPR nonsubsidi tidak ada targetnya. Hanya FLPP yang ada target unitnya,” jelasnya.
Pengamat Ekonomi Sulsel, Sutardjo Tui menilai, KPR memang seharusnya didistribusikan dengan baik oleh perbankan kepada para pengembang. Sebab, pemerintah sudah mengalokasikan anggaran tersebut.
Sehingga, dipastikan tidak bakal ada kredit macet di ranah KPR. Sebab, perbankan sudah mengambil empat agunan yang telah dijaminkan oleh para developer.
”Tidak akan ada kredit macet di KPR, karena bank sudah tahan empat agunan dari pengembang. Makanya bank seharusnya memberi kelonggaran terkait dengan gelontoran biaya KPR itu,” terangnya. (wid/lin)