English English Indonesian Indonesian
oleh

Kotak Kosong, Arah Politik Sulawesi Selatan ke Depan?

Oleh: Andi Yahyatullah Muzakkir
Mahasiswa Pascasarjana FEB Unhas

Belum lama ini, DPP Partai Demokrat telah mengumumkan pasangan Sudirman Sulaiman dan Fatmawati Rusdi sebagai bakal calon gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Selatan. Pengumuman pasangan ini tentu akan berdampak besar pada konstelasi politik yang ada, terutama terkait dukungan dan usungan partai politik bagi kandidat lain. Misalnya, Moh Ramdhan Pomanto masih memberi isyarat untuk turut serta dalam pilgub. Hal serupa juga terjadi pada Ilham Arief Sirajuddin yang hingga saat ini masih berupaya mempengaruhi partai-partai guna memperoleh usungan dan dukungan.

Pertanyaannya, bagaimana arah politik Sulawesi Selatan ke depan? Saat ini, berkembang pandangan bahwa pasangan Sudirman dan Fatma cenderung “memborong” semua parpol yang ada. Sehingga, yang bisa dibayangkan adalah pada pilgub mendatang pasangan ini akan bertanding melawan kotak kosong.

Sebagai masyarakat dan warga Sulawesi Selatan, kita melihat bahwa permainan politik, khususnya politik pilkada, adalah permainan berebut usungan. Sehingga, kadang-kadang kesimpulan dalam suatu peristiwa yang terjadi tidaklah penting. Kemungkinan-kemungkinan baru akan terus bermunculan.

Sekali lagi, pertanyaannya adalah, apakah potensi kotak kosong benar adanya?

Kita masih harus menunggu. Artinya, apakah calon-calon lain memiliki kekuatan, upaya, dan manuver politik yang cukup untuk menggenapkan usungan partai? Dalam hal ini, kita juga masih harus menunggu keputusan dari Partai Gerindra, Partai Golkar, dan PAN sebagai bagian dari Koalisi Indonesia Maju.

News Feed