Capaian atas layanan pemanduan dan penundaan tersebut merupakan kontributor terbesar terhadap pendapatan dan laba Perusahaan dari berbagai jasa yang dilayani oleh SPJM.
“Untuk mendukung layanan kepelabuhanan, selain jasa marine, kami juga menjadi penyedia jasa pendukungnya antara lain peralatan pelabuhan serta jasa-jasa utilitas, yang semuanya diharapkan dapat menjaga kinerja pelabuhan di Indonesia,” lanjut Patrick.
Sampai dengan Juni 2024, distribusi gas meningkat 1,57 persen secara YoY, tercapai sebesar 6.262.761 MMBTU. Melampaui capaian pada tahun 2023 yang sebesar 6.156.683 MMBTU.
Layanan distribusi gas diberikan oleh cicit usaha SPJM, yaitu PT Lamong Nusantara Gas, yang merupakan usaha joint venture dari Pelindo Energi Logistik (PEL) dan PT PGN LNG. PEL sendiri adalah anak usaha dari PT Pelindo Marine Service.
Untuk kinerja listrik, SPJM Group menembus sebesar 100.692.956 KWH, naik 16,89 persen dari tahun lalu. Pada periode yang sama tahun lalu terealisir sebesar 86.142.684 KWH.
Layanan listrik diberikan oleh dua anak usaha SPJM, yaitu PT Energi Pelabuhan Indonesia (EPI) dan PT Lamong Energi Indonesia (LEGI).
Kinerja peralatan juga menunjukkan performa yang positif. Availabilitas atau kesiapan peralatan meningkat 0,22 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Capaian tersebut juga menunjukkan efektivitas dari pengelolaan operasional yang tersentralisasi dan terstandarisasi di setiap pelabuhan, antara lain dukungan teknologi terbaru Phinnisi, yang merupakan platform sistem operasi layanan kapal end-to-end, yang menjadi salah satu pilar dalam mewujudkan tujuan National Logistic Ecosystem (NLE), telah berhasil memberikan dampak signifikan terhadap industri pelayaran dan logistik, efisiensi biaya dan waktu pelayanan yang signifikan.