Harian.fajar.co.id, MAKASSAR—Majelis Daerah (MD) Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) bersama Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Polman melakukan Dialog Kepemudaan Bersama Arief Rosyid Hasan (Ketum PB HMI 2013-2015).
Mengangkat tema “Masa Depan Anak Muda Dalam Pentas Politik Indonesia”. Digelar di Madatte, Polman, Kamis,25 juli 2024.
Ketum PB HMI 2013-2015, Arief Rosyid Hasan menyampaikan jika bonus demografi adalah Anugerah Besar bagi suatu Negara karena hanya akan terjadi sekali Setahun.
Dimana kata dia, masyarakatnya yang berusia produktif, lebih banyak ketimbang berusia non produktif. Salah satu negara yang berhasil memanfaatkan bonus demografi yakni Korea Selatan.
“Nah Korsel mampu mendorong usia produktifnya (Pemuda) untuk maju tampil dan melakukan banyak perubahan dan membuat Korea Selatan menjadi negara maju,” ucapnya.
Akan tetapi ada juga Negara Yang tidak dapat memanfaatkan Bonus Demografi tersebut. Ambil contoh, Negara Syiriah, Afganistan dan beberapa Negara Timur Lainnya.
“Salah satu penyebabnya adalah terjadinya Perang Saudara karena pemudanya tidak di olah dengan baik. Ini tidak di beri ruang untuk bertumbuh dan berkreasi,” ucapnya.
Sehingga Bonus demograsi ini bisa sukses dan kalau pemuda Meningkatkan kemampuan untuk bisa membaca semua hal dari berbagai prespektif.
“Hal ini, yang menjadi tugas kita bersama di HMI dan KAHMI untuk mendorong Pemuda Maju di Pertarungan Politik. Kita tidak boleh hanya menjadi Objek Politik,” tuturnya.
Akan tetapi kata Arier, harus maju terdepan mengambil bagian untuk memastikan kebijakan-kebijakan pemerintah. Ini akan banyak memberi dampak terhadap pembagunan pemuda dan menjadikan impian kita bersama terwujud untuk “Indonesia Emas 2045”.