Ia menilai semuanya sangat bergantung dengan manajerial kepemimpinan. Termasuk bagaimana memanage persoalan untuk mencarikan solusi terbaiknya. “Karena keilmuan beda-beda, tergantung konsepnya saja. Jadi ini fleksibel, yang jelas ini UNM lahirkan lagi guru besar baru dan tentu dengan teori-teori baru yang siap diterapkan untuk masyarakat,” tegasnya.
Diketahui, UNM baru saja mengukuhkan enam guru besar dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). Masing-masing Prof Suwardi Annas, Prof Sukri Nyompa, Prof Uca, Prof Muhammad Arsyad, Prof Helmi Abdullah, dan Prof Martawijaya.
Prof Suwardi Annas M.Si., Ph.D di antaranya yang menyampaikan orasi berjudul “Pemodelan Statistika dan Kecerdasan Buatan dalam Mengatasi Kompleksitas Data Lingkungan dan Kesehatan”. Ia mengaku, statistika merupakan ilmu dasar yang sangat penting dalam berbagai hal. Termasuk dalam hal menguji keilmiahan pendapat dan hasil penelitian.
Sebab kata dia, tanpa statistika maka penelitian akan sangat rentan dengan hal-hal yang tidak biaa dipertanggungjawabkan. Bahkan bisa membuat seseorang terjerat dalam kepalsuan pendapat. ”Statistika itu alat bantu untuk menganalisis penelitian. Tujuannya jelas, supaya kita semua ini tidak lagi terjerat dalam kepalsuan pendapat. Itulah pentingnya bagi kita untuk belajar statistika,” terangnya. (wid/lin )
