FAJAR, MAKASSAR- Pisang raja salah satu buah-buahan yang sering diolah menjadi aneka hidangan. Pada umumnya masyarakat hanya mengolah buahnya saja, sedangkan kulitnya hanya menjadi limbah saja. Padahal, kulit pisang raja bisa dimanfaatkan secara optimal.
Salah satunya, bisa diolah menjadi lotion yang memiliki kemampuan Sun Protection Factor (SPF) atau sunscreen. SPF adalah indeks yang digunakan untuk mengukur efektivitas perlindungan tabir surya.
Tabir surya dapat bersumber dari sintesis kimia dan alam. Namun, belakangan tabir surya dari sintetik mulai dibatasi penggunaannya oleh pemerintah karena umumnya dianggap bersifat alergenik, yang dapat menyebabkan fotoiritasi, fotosensitasi dan dermatitis kontak.
Olehnya, membuat sunscreen dari bahan alami sesungguhnya lebih aman. Kepala laboratorium Farmasetika Fak Farmasi UMI apt. A. Mumtihanah Mursyid, S.Farm., M.Si. menuturkan kulit pisang telah banyak diteliti untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam produk dengan nilai ekonomis yang lebih tinggi.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa aktivitas antioksidan kulit pisang lebih tinggi dibandingkan buahnya. Kandungan yang paling umum ditemukan dalam tanaman pisang adalah flavonoid, alkaloid dan tanin. Dari hasil penelitian uji aktivitas antioksidan kulit pisang raja menghasilkan ekstrak etanol kulit pisang raja menunjukkan aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 sebesar 46,82 ppm.
“Semakin tinggi aktivitas antioksidan suatu ekstrak, semakin tinggi pula nilai SPF yang dihasilkan,” ujarnya.