Oleh: Marsuki
(Guru Besar FEB Unhas dan Komisaris Independen BSSB)
FAJAR, MAKASSAR — Tren perekonomian nasional hingga akhir tahun 2024 menuju awal tahun 2025 sangat ditentukan oleh beberapa faktor yang sifatnya dinamis sesuai perkembangan variabel makro dan mikro ekonomi yang dipengaruhi tren perekonomian global dan kebijakan yang diambil para otoritas strategis, otoritas pemerintah, moneter, fiskal, dan sektoral.
Ada beberapa fakta yang dihadapi yang memerlukan perhatian untuk disikapi para pihak, baik karena tren perkembangan ketidakpastian perekonomian dan pasar keuangan global maupun akibat pelaksanaan kebijakan para otoritas kebijakan dalam negeri. Diantara masalah yang utama, terkait sektor ekonomi dan keuangan. Menurut sejarahnya, sektor tersebut perlu mendapat perhatian sebab jika bermasalah, maka akan menjadi pemicu awal timbulnya krisis berat di suatu negara bahkan secara global.
Faktanya, tren ketidaksabilan perekonomian global diperkirakan akan semakin berat, sehingga pertumbuhan ekonomi global stagnan bahkan cendrung tertekan, karena ketidakstabilan geopolitik akibat perang yang tidak berkesudahan di beberapa negara di Balkan dan Timteng.
Sehingga menyebabkan beberapa kesulitan terganggunya hubungan perdagangan atau supply chain arus barang, jasa, dan pergerakan investasi lintas negara. Diperberat dengan tren kebijakan suku bunga tinggi berkepanjangan dari beberapa negara maju, utamanya The FED AS yang berdampak terhadap ketidakstabilan nilai tukar, suku bunga pasar keuangan dan aliran modal global. Termasuk ketidakstabilan volatilitas harga-harga komoditas strategis, utamanya energi, pangan, dan sistem moneter dan keuangan global.
