Selain itu, proyek ini juga bertujuan untuk meningkatkan percakapan tentang isu-isu publik secara aman, nyaman, dan inklusif bagi kaum muda. Dengan melibatkan berbagai disiplin dan kolaborasi lintas bidang, proyek “Batang-batang Rupama” menjadi sebuah percobaan untuk menelusuri jalan dan jalur Makassar dengan pendekatan yang segar.
Pada Agustus 2024, proyek ini akan menghasilkan modul yang mendokumentasikan proses artistiknya untuk bahan edukasi di masa mendatang. Kolaborasi antara seniman, peneliti, dan praktisi di Makassar diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran dan partisipasi aktif generasi muda dalam mengimajinasikan ulang masa depan yang lebih inklusif dan berdampak positif bagi masyarakat.
Dengan demikian, warisan sejarah dan kreativitas generasi muda Makassar akan terus dijaga dan disebarkan kepada generasi selanjutnya. Menciptakan sebuah cerita yang mempesona dan bernilai dalam sejarah Makassar.
Salah seorang pemain Batang-batang Rupama, Alghifahri Jasin, memaparkan, di Makassar sekelompok anak muda dari berbagai latar belakang berkumpul untuk mengambil peran dalam membicarakan wacana dan pertumbuhan kota. Mereka memulai proses workshop yang berlangsung selama satu bulan, di mana setiap pertemuan dipenuhi dengan diskusi yang mendalam.
“Selama workshop, para peserta mulai menyadari bahwa jalanan tidak hanya sekadar tempat untuk melintas. Tetapi juga memiliki pengaruh yang besar terhadap lanskap dan karakter kota. Penamaan jalan-jalan di Makassar menjadi topik menarik yang mereka telusuri, untuk memahami latar belakang dan makna di balik setiap nama jalan,” urainya.