PARIS, FAJAR – Teknologi kadang bikin gangguan besar. Kasus Microsoft salah satunya.
Gangguan layanan IT skala global masih terus terjadi. Hal itu merupakan akibat proses pembaruan yang dilakukan CrowdStrike pada platform software berbasis cloud, yakni Falcon.
Saat CrowdStrike memperbarui Falcon yang berinteraksi dengan bagian lain dari sistem komputer dan perangkat lunak, seperti Microsoft Windows, hal itu menyebabkan kegagalan fungsi yang pada dasarnya menonaktifkan sistem tersebut dan perangkat lunak yang banyak digunakan di seluruh dunia.
Dilansir dari Agence France Presse (AFP), Microsoft memperkirakan bahwa 8,5 juta perangkat Windows terkena dampak gangguan global itu. Perusahaan yang didirikan oleh Bill Gates itu menyebut, jumlah itu kurang dari 1 persen dari seluruh mesin Windows yang ada.
’’Meskipun persentasenya kecil, dampak ekonomi dan sosial yang luas mencerminkan penggunaan CrowdStrike oleh perusahaan-perusahaan yang menjalankan banyak layanan penting,’’ katanya.
Microsoft mengatakan, persoalan ini dimulai pada pukul 19.00 GMT pada hari Kamis. Hal itu memengaruhi pengguna Windows yang menjalankan perangkat lunak keamanan siber CrowdStrike Falcon.
Dalam pernyataannya pada Sabtu, CrowdStrike mengatakan mereka telah merilis pembaruan pada Kamis malam yang menyebabkan kerusakan sistem dan pesan error blue screen.
Tak main-main, dampak sistem yang down itu merembet ke berbagai sektor. Sejumlah maskapai penerbangan harus menghentikan penerbangan untuk sementara waktu. Operator 911 juga tidak bisa merespons keadaan darurat, bahkan sejumlah rumah sakit juga harus membatalkan jadwal operasi mereka.