CrowdStrike mengatakan pihaknya telah melakukan perbaikan untuk masalah ini. CEO CrowdStrike George Kurtz menyampaikan permintaan maafnya. ’’Secara pribadi meminta maaf kepada setiap organisasi, setiap kelompok, dan setiap orang yang terkena dampak,’’ jelasnya dalam wawancara di stasiun tv.
Perusahaan juga mengatakan perlu waktu beberapa hari agar semuanya kembali normal.
Jawaban CEO
CEO Microsoft, Satya Nadella turut angkat bicara. Lewat akun media sosialnya, Nadella menyebut Microsoft sedang bekerja sama dengan perusahaan dan layanan yang terkena dampak untuk memperbaikinya.
’’Kemarin, CrowdStrike merilis pembaruan mulai berdampak pada sistem TI secara global. Kami menyadari masalah ini, dan bekerja sama dengan CrowdStrike dan seluruh industri untuk memberikan panduan teknis dan dukungan kepada pelanggan agar sistem mereka kembali online dengan aman,’’ kata Nadella.
Dampak gangguan IT global itu membuat Layanan Kesehatan Nasional (NHS) Inggris tertatih-tatih. Para dokter kesulitan mengakses catatan pasien dan membuat janji temu.
’’Sebagian besar sistem kini kembali online di sebagian besar wilayah, namun masih berjalan sedikit lebih lambat dari biasanya,’’ kata juru bicara NHS seraya memperingatkan gangguan akan berlanjut hingga minggu depan.
’’Skala pemadaman ini belum pernah terjadi sebelumnya, dan tidak diragukan lagi akan menjadi sejarah,’’ kata Junade Ali dari Institusi Teknik dan Teknologi Inggris.
Dia menambahkan bahwa insiden terakhir yang mendekati skala yang sama terjadi pada tahun 2017.
Perusahaan-perusahaan media juga terkena dampaknya. (dee)