Tatang juga menjelaskan empat faktor pembentuk pendidikan, salah satunya adalah pekerjaan dan keterampilan masa depan yang dipengaruhi perkembangan teknologi dengan adanya otomatisasi.
“Kita dituntut untuk bisa mengembangkan cara paling efektif dan efisien dalam mengembangkan sumber daya manusia guna menghadapi tantangan tersebut,” jelasnya.
Tatang, yang juga pernah menjabat sebagai Direktur Pendidikan Tinggi dan Iptek Bappenas, menekankan kembali program prioritas merdeka belajar dan kaitannya dengan peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.
Ia membeberkan dampak positif merdeka belajar yang sudah terlihat dan diakui dunia, seperti waktu tunggu lulusan perguruan tinggi yang berkurang hingga rata-rata gaji yang meningkat. Indonesia juga naik 14 peringkat pada Global Talent Competitiveness Index, tertinggi kedua di dunia.
Acara ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi civitas akademika Unhas untuk terus berusaha mengembangkan potensi dan talenta mahasiswa serta siap berkontribusi dalam pembangunan bangsa menuju Indonesia Emas 2045. (*)
