Acara yang diadakan oleh Kementerian Koordinator II PPMI Mesir ini merupakan sebuah gebrakan baru yang diadakan dalam sejarah mahasiswa Indonesia di Mesir. “Sekolah Parlemen 2024 ini memang bukan program unggulan dari kabinet PPMI, namun memang Sekolah Parlemen 2024 ini merupakan program terbaru yang sangat bagus dari PPMI,” Ungkap Iqbal Ibnu Farhan, Lc., selaku Wakil Presiden PPMI Mesir dalam sambutannya.
Selain dari Prof. Sunny, Kemenkoan II juga mendatangkan Christina Ariani, S.E., S.H., M.H., yang merupakan Aggota Komisi I DPR RI dan Dr. Ir. Hetifah Sjaifudian, MPP., Wakil Ketua Komisi X DPR RI via luring dan menggelar telewicara bersama mereka dengan pembahasan yang masih berada di koridor hukum perundang-undangan dan tata laksana penyelenggaraannya di Indonesia.
Setelah para peserta mendapatkan pembekalan, mereka dituntut untuk melakukan simulasi sebagai anggota dewan dan mengesahkan satu rancangan undang-undang (RUU) melalui sidang komisi dan paripurna yang akan diadakan pada tanggal 20-21 Juli mendatang.
“Meskipun agama dan negara mungkin memiliki perbedaan dalam orientasi dan fokusnya, acara seperti Sekolah Parlemen 2024 menegaskan bahwa ada cara untuk menyatukan keduanya dalam bingkai yang saling menghormati dan memperkuat. Ini adalah langkah positif menuju masyarakat yang lebih harmonis dan berintegrasi, di mana nilai-nilai agama dan kepentingan negara dapat beriringan menuju kemajuan bersama,” ungkap Iqbal Farhan (ppmi/kbr/kro/rls/*)