English English Indonesian Indonesian
oleh

Ada Cara Baru Tingkatkan Pendapatan Petani, Begini Bocorannya dengan Tidak Menambah Lahan

BONE, FAJAR-Kemiskinan masih didominasi petani. Sistem mina padi bisa jadi opsi menaikkan taraf hidup mereka.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Bone menujukkan petani masih merupakan kalangan rentan di Bumi Aru Palakka. Kalangan petani masih kontributor terbesar angka kemiskinan.

Olehnya diperlukan alternatif untuk tambahan ekonomi, sehingga tak hanya bergantung pada hasil panen satu komoditi semata. Hal ini yang mendasari akselerasi program mina padi ke para petani.

Program mina padi adalah teknik budi daya ikan dan padi dalam satu tempat. Budi daya macam ini seyogianya sudah cukup lama dikenal, hanya saja praktiknya di lapangan belum begitu masif.

Kepala Dinas Dinas Pertanian Tanam Pangan dan Holtikulutra Bone, Andi Asman Sulaiman mengatakan
Asman menginginkan praktik ini bisa diterapkan di semua wilayah pertanian.

“Sebab program ini, saya bisa bilang dari hasil perhitungan kami, itu mampu mendongkrak pendapatan petani. Itu sampai tidak kurang Rp6 juta bahkan bisa sampai Rp10 juta sekali panen,” jelas Asman, kemarin.

Penerapan sistem ini juga sudah berjalan di berbagai titik di Bone. Secara simbolis program ini diperluas dengan diperkenalkan di Desa Cabbeng, Kecamatan Dua Boccoe, Kamis, 18 Juli.

“Memang lokasi ini sangat cocok untuk dikembangkan mina padi. Jadi petani ini sambil tanam padi, dia juga tebar ternak ikannya,” ujarnya.

Sebanyak 3.000 bantuan bibit ikan nila super disebar ke lahan seluas satu hektare. Targetnya ini bisa dipanen bersamaan dengan masa panen. Sekali masa panen, ikan nila ini perlima ekor mampu mencapai 1 kg. Jika ditinjau dari harga pasar, bisa mencapai Rp21 ribu sampai dengan Rp27 ribu per kg.

Salah seorang petani yang ditemui di lokasi, Imang, mengaku sudah menerapkan program ini sudah cukup lama di sawahnya. “Itu yang disebar bibit ikan cambang (ikan sepat),” jelas Imang.

Sebelum program ini diterapkan, setiap panen padi dirinya hanya mendapatkan untung hingga Rp5 juta saja, namun ini berhasil mendongkrak pendapatan sampai sekitar Rp8 juta sekali panen.

“Jadi program ini saya kira sangat bermanfaat bagi para petani untuk mendapatkan penghasilan tambahan,” jelasnya. (an/zuk)

News Feed