MAKASSAR, FAJAR–Keterlibatan PSM di Piala Presiden 2024 ini menjadi kali keenam. Sejak pertama kali bergulir pada 2015, PSM belum pernah mencatatkan prestasi yang mentereng.
Capaian terbaik mereka hanya sampai di perempat final. Itu terjadi pada edisi pertama dan edisi 2022 lalu. Pada 2015, saat itu PSM di bawah asuhan Assegaf Razak. Mereka dihentikan Mitra Kukar di babak delapan besar.
Padahal PSM mencatatkan rekor tanpa kekalahan di grup D. Pasukan Ramang berhasil menggilas Gresik United 3-0, membungkan Persipasi Bandung Raya 2-0, dan bermain dengan skor kaca mata kontra Borneo FC. Atas capaian ini, PSM berhak lolos ke babak delapan besar dengan status runner up.
Di perempat final pertandingan berlangsung dua leg. PSM unggul 2-1 pada leg pertama di Stadion Mattoanging kontra Mitra Kukar, namun tumbang 1-0 di Stadion Aji Imbut. Akhirnya PSM tersingkir meski punya agregat 2-2.
”Waktu itu memang manajemen tidak kasih target juara. Kondisinya sama, kami cuma mau lihat sejauh mana tim yang ada, di mana kekuatan dan kelemahannya,” kata eks pelatih PSM, Assegaf Razak.
Kemudian pada 2017 PSM berada di bawah asuhan Robert Rene Albert. Saat itu PSM tergabung di grup D bersama Persiba, Persela, dan Persib. PSM sempat tampil meyakinkan pada laga perdana dengan menggilas Persiba 3-1.
Sayangnya, mereka gagal di dua laga berikutnya. PSM dibekuk Persela Lamongan 2-1 dan kalah 1-0 dari Persib. Hasil ini membuat PSM gagal melaju dari fase grup dan harus pulang lebih cepat.
Pada Piala Presiden 2018 PSM, capaian PSM juga buruk. Mereka gagal lolos fase grup setelah tumbang 3-0 dari Sriwijaya FC dan 1-2 dari PSMS Medan. PSM hanya menang di laga perdana grup A kontra Persib Bandung dengan skor satu gol tanpa balas.
