MAROS, FAJAR – Seorang narapidana di Lapas Kelas IIB Maros, AD (22) dipindahkan ke ruang isolasi. Dia diduga kedapatan menggoda perempuan, RN, yang juga istri orang via chat dan video call.
Kepala Lapas Kelas IIB Maros Ali Imran mengatakan kejadiannya bermula pada 13 Juli lalu. Saat itu, suami RN menemukan isi pesan napi tersebut ke istrinya.
“Informasinya keduanya telah berhubungan sejak dua bulan terakhir,” jelasnya Rabu, 17 Juli.
Napi kasus narkoba ini berkenalan dengan RN yang sedang mengunjungi kerabatnya di Lapas Maros, Mei lalu. Pengakuan AD, dia sama sekali tidak mengetahui bahwa RN berstatus istri orang.
“Yang ia tahu kalau Si RN ini statusnya janda dua orang anak, jadi mungkin karena itu dia lanjutkan hubungannya,” ungkap Ali.
AD memanfaatkan fasilitas yang ada di warung telekomunikasi (wartel) lapas untuk terus menghubungi RN. Wartel itu mengakomodasi Warga Binaan Permasyarakatan (WBP) yang tinggal jauh atau tidak dibesuk oleh keluarga.
“Tetapi dibatasi waktunya maksimal 10 menit dan diawasi,” sebutnya.
Atas kejadian ini pihak Lapas Maros pun telah melakukan tindakan tegas dengan memberikan sanksi tegas. Selama di sel isolasi, AD tidak bisa dijenguk oleh keluarganya.
Selain sanksi isolasi, kata dia, AD juga terancam diberikan hukuman terkait pencabutan haknya untuk mendapatkan masa pemotongan hukuman.
“Selanjutnya kami akan proses hukuman disiplin tingkat berat, bahkan pencabutan hak-hak yang akan menjadi hak narapidana tersebut,” tutupnya. (rin/zuk)
